A.pengertian
Bayi prematur keluar dari rahim sebelum waktu perkembangan yang seharusnya. Kehamilan biasanya memakan waktu sekitar 40 minggu. Bayi disebut lahir prematur jika persalinan terjadi sebelum bayi mencapai usia 37 minggu di dalam rahim sang ibu. Bayi prematur, terutama yang lahir sebelum mencapai usia 32 minggu, sering kali mengalami berbagai masalah kesehatan.
b.Infeksi
Sebagian kasus kelahiran prematur sering disebabkan oleh beberapa jenis infeksi pada sistem reproduksi dan saluran kemih. Bakteri mengeluarkan substansi yang dapat melemahkan selaput di sekitar kantong amniotik dan menyebabkan ketuban pecah lebih dini. Bakteri ini juga dapat menyebabkan inflamasi dan infeksi pada rahim, bahkan saat selaput yang menyelubungi rahim masih utuh. Kondisi inilah yang menyebabkan persalinan dini.
Infeksi-infeksi tersebut antara lain:
- Penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore dan trikomoniasis.
- Infeksi saluran kencing/asymptomatic bacteriuria yang umumnya tidak disertai gejala, sehingga wanita hamil perlu menjalani pemeriksaan urin untuk mendeteksi kemungkinan adanya bakteri.
c.Penyakit atau kondisi tertentu
Pengidap penyakit tertentu lebih berisiko mengalami persalinan prematur. Penyakit tersebut antara lain: diabetes, gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, dan anemia selama masa kehamilan.
Selain itu, masalah pada plasenta seperti plasenta previa atau plasenta abruption juga bisa memicu kelahiran bayi prematur. Plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta tertanam terlalu dekat dengan serviks atau mulut rahim. Penderita plasenta previa rentan mengalami pendarahan yang hebat sehingga sering kali memerlukan operasi caesar. Plasenta abruption adalah kondisi ketika plasenta mulai memisahkan diri dari dinding rahim sebelum bayi lahir. Kondisi ini dapat membahayakan nyawa sang ibu dan bayinya.
Memiliki struktur serviks yang kurang dari 2,5 cm, atau serviks yang membuka dan menutup tanpa kontraksi juga dapat menyebabkan kelahiran prematur. Kondisi serviks yang tidak normal ini dapat terjadi sejak lahir atau akibat operasi serviks.
Menjalani operasi di rongga perut selama mengandung, misalnya akibat radang usus buntu atau batu empedu, juga meningkatkan risiko bayi terlahir secara prematur.
Setiap orang tua tentunya menantikan kelahiran bayi yang lancar, namun kadang kelahiran dapat terjadi lebih awal dari hari perkiraan lahir. Bila bayi lahir sebelum usia 37 minggu dapat dikatakan bayi ini terlahir prematur. Simak pembahasan berikut mengenai fakta, karakteristik, penyebab, resiko serta bagaimana penanganan bayi prematur.
1. Fakta mengenai bayi prematur
Menurut data statistik WHO tahun 2013, kurang lebih 1.5 juta bayi terlahir prematur setiap tahunnya di dunia. Jumlah ini terus bertambah setiap tahunnya. Indonesia berada dalam urutan ke5 dari 10 negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia. Kelahiran bayi yang prematur adalah penyebab utama meninggalnya bayi yang baru lahir di bawah usia 4 minggu dan penyebab kedua setelah pneumonia untuk anak di bawah 5 tahun.
2. Karakteristik bayi prematur
Pada umumnya bayi prematur memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Ukuran lebih kecil dengan berat badan di bawah 2.5 kg
- Kulit tipis dan rapuh
- Banyak lanugo (rambut halus) di tubuh
- Suhu tubuh lebih rendah
- Memiliki masalah pernafasan
- Kurangnya refleks dalam menyedot dan menelan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar